Pelajar Dianiaya Kakak Kelas Sampai Terkapar, Ini Kesaksian Warga Sekitar

Warga RT 06/RW 06 Kelurahan Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, kaget setelah mendengar keributan di gang sepak bola tak jauh dari tempatnya berjualan nasi uduk, Selasa (8/10/2024) siang.

Suryani meninggalkan barang miliknya dan bergegas menuju tempat kejadian perkara (TPC). Dia bertemu dengan tiga siswa yang mencoba melarikan diri.

Salah satu warga hendak menghentikan para pelajar tersebut, namun ketiganya mampu menghindar dan melarikan diri.

Di TKP, Suryani melihat korban berinisial AAP (16 tahun) tergeletak dan masih mengenakan seragam putih abu-abu. Tiba-tiba, Suryani menanyai tiga mahasiswa lainnya yang masih berada di TKP. 

Keterangan Warga Soal Pelajar Dianiaya Kakak Kelas

Saya bertanya, “Kenapa begini?”, “Tidak Bu, ini masalah pribadi,” “Oh, tidak mungkin masalah pribadi, ayo, saya laporkan ke sekolah,” “Tidak bu, aku tahu, tidak, aku tidak tahu,”Suryani bersikeras membawa ketiga pelajar yang hadir di TKP.

Tidak mungkin, ayo, ikut aku. Anda tahu apa yang mengalahkan ‘,’ Saya tidak tahu ‘. Padahal, saat saya datang, ada yang sudah melarikan diri, tiga di antaranya melarikan diri, kata Suryani.

Baca Juga: Penganiayaan Balita di Daycare Diperiksa Polisi

Merasa kasihan dengan kondisi korban, Suryani memerintahkan dua dari tiga siswa tersebut untuk mengantar AAP ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor.

Bahkan, kedua pelajar tersebut berangkat ke AAP dengan menggunakan sepeda motor. Namun AAP yang mereka bawa bukan ke sekolah, melainkan ke tempat lain yang tidak diketahui Suryani.

Sementara Suryani dan seorang siswa lainnya yang tersisa berlari menuju sekolah yang hanya berjarak 100 meter dari TKP. “Jadi saya berangkat ke sekolah.

Ya, dia terpeleset ke lantai tiga. Bayangkan, saya gemetar sekali melihat anak malang itu,” kata Suryani.

Di sekolah, Suryani menceritakan apa yang dilihatnya. Guru pun menanyakan keberadaan korban.

Baca Juga: Perjuangan Jessica Wongso Untuk Kembalikan Martabatnya

“(Saya bilang) ‘Ini (teman korban) tahu kemana mereka akan membawanya (korban). dia disekolahkan,” kata Suryani. Saat AAP tiba di sekolah, Suryani dan para guru langsung menanyakan kepada korban apa yang sebenarnya terjadi.

Namun AAP setengah sadar dan terpukul. “Apakah anak itu mengerti atau tidak, kan? Dia hanya diminta berbicara kepada saya: “Apa yang kamu lakukan dengan temanmu sebelumnya?”. “,” SIAPA
Nyonya?’, ‘Anda’, ‘Saya tidak tahu. “Dia bilang dia tidak tahu,” katanya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *