Kembali, bus telolet telah merenggut nyawa. Seorang anak tewas tertabrak taksi kehilangan hidup setelah diserempet taksi waktu berusaha mengejar bis khas di Jakarta Selatan. Bus menawarkan hiburan terjangkau bagi semua orang.
Memiliki suara klakson yang bervariasi kerap disebut ‘telolet’, bus tersebut menarik perhatian semua orang. Mereka seringkali rela berlari mengejar bis hanya untuk mendengar suara klaksonnya.
Tanpa disadari, kebiasaan ini berujung pada tragedi. Beberapa dari mereka harus membayar harga termahal—nyawa mereka sendiri.
Kejadian terbaru melibatkan seorang anak yang dikejar bus telolet dan akhirnya ditabrak taksi di kawasan sekitar Ragunan Pasar Minggu. Menurut Kapolsek Bapak Kompol Sinambela, insiden ini tepat berlangsung waktu sore hari Anak tersebut ditabrak waktu berlari untuk mengejar bis telolet itu.
“Pengendara taksi itu menabrak, menyebabkan jiwa melayang. ungkapnyakarena mereka berlari mau kejar bis itu,” ungkap sintia sebagaimana dilansir beritaloka.
Sebagai sankgsi atas peristiwa itu, Sintia menjelaskan kalau sopir telah ditahan oleh pihak polisi Indonesia. Hal ini bukanlah insiden pertama yang melibatkan bis telolet.
Sebelumnya,bocah 5 tahun juga ikut terbunuh di tabarak oleh bis dekat pintu dermaga eksekutif Pelabuhan waktu berjalan disamping bis sambil meneriak supir bis agar menekan klakson telolet. Di vidio viral yang banyak teredar, bocah itu tampak berjalan di samping bis, namun malang, ia terjatuh dan tertabrak d sebelah belakang bis.
Baca : Makan Pisang Dengan Susu Apakah Bagus?
sopir bis juga tidak sadar bahwasanya ada anak tersebut karena berada di titik buta. Bocah langsung terbunuh ditempat kejadian dan jasad segera di bawa ke RS.
Mendalami insiden, Kita sebagai orang tua harus lebih memperhatikan anak kita saat bermain apalagi berhubungan dengan jalan raya.
Directur Training Safety Defensive Consultant Indonesia atau SDCI, Soni Susmini, menyatakan bahwa banyak orang yang menganggap bunyi yang di hasilkan oleh bis tersebut adalah sebuah hiburan tanpa menyadari resiko yang dapat di hasilkan.
“Bocah bocah sepenuhnya menyadari resiko di jalan raya. Sulit bagi mereka untuk meredam rasa kegembiraan hiburan semacam itu sebaiknya dihindari.
Jalan raya bukanlah arena tempat untuk anak-anak. Orangtua perlu mengambil tindakan aktif untuk mendidik anak mereka mengenai hal ini,” tegas Soni baru-baru ini.
Sony juga mencermati banyak supir bisa yang mengiyakan permintan para bocah untuk membunyikan suara bis tanpa mempertimbangkan bahaya. “Kebiasaan itu harus dihentikan, agar fenomena masyrakat minta bunti telolett bisa diakhiri.”
Kemenhub berupaya untuk mengubah klakson bis bisa di kondisikan. menghimbau agar seluruh supir bus agar tidak menuruti permintaan masyarakat untuk menggunakan klakson tersebut. Selain membahayakan jiwa bocah, klakson itu juga berbahaya karena bisa menganggy fungsi rem bis itu.